Bench for Teens

Bangku untuk Remaja

2012 — 8 menit
Potret pekerja anak dalam industri rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dikenal sebagai ‘Kota Pengrajin’ dengan produksi bulu mata dan rambut palsu melalui industri rumahan. Masyarakat dari berbagai usia bekerja dalam industri ini, termasuk anak-anak yang terpaksa putus sekolah untuk membantu keluarga karena keterbatasan ekonomi keluarga. Melalui wawancara dengan anak dan orangtua mereka, film ini berupaya menggali keseharian dan pengalaman pekerja anak di salah satu kecamatan di Purbalingga pada tahun 2012.

Pemeringkatan Umur13+
SutradaraDwi Astuti
Bahasa AsliJawa
TakarirBahasa Indonesia

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi Gambar480p
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiJawa Tengah
Rumah ProduksiPapringan Pictures, SMAN 1 Kutasari Purbalingga
Kontakfestfilmpurbalingga@gmail.com
Tim ProduksiCatur Andiyanto (Produser)Anggi Mutiara Oktavian (Penata Kamera)Trendsman (Penata Gambar)Dwi Astuti, Khusnun, Anggi Oktavia (Periset)Khusnun (Penulis)
  • Roso Wibowo (Asisten Penata Kamera)
  • Ade Kurniawan (Penata Musik)
    Edisi Festival
    • FFD 2012 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterEkspositoris
      TemaPolitik & Pemerintahan, Manusia & Masyarakat
      TopikTenaga Kerja, Desa, Eksploitasi, Anak-anak
      Mata Pelajaran RelevanSosiologi
      Mata Kuliah RelevanHukum, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Pemerintahan, Sosiologi

      Film dalam set tema yang sama

      • Erika Filiyani, Ikhwanto
        Salah satu sosok pekerja di balik layar yang bertugas memenuhi kebutuhan hewan karnivora di taman margasatwa di Jawa Tengah.
      • Ilman Nafai
        Kisah tiga eks-Cakrabirawa asal Purbalingga tentang tragedi 1965 dan hari-hari setelahnya.
      • Akademi Arkipel Collective
        Dalam keadaan terbatas di masa pandemi, film hasil kerja-kolektif 40 orang-an ini menjadi wadah komunikasi antar komunitas dalam ambang ketidakpastian momen melalui pertanyaan, “Bagaimana kabar di sana?”.