Children of Rapa’i Plok
Bocah Rapa'i Plok
2017 — 13 menit
Ketika alat musik rapa’i asli dari kulit kambing tidak boleh digunakan, Munir dan teman-temannya mencari cara lain yaitu menggunakan kaleng cat sebagai pengganti rapa'i.
Sekilas tentang film
Munir adalah anak yang punya ketertarikan tinggi terhadap alat musik tradisional setempat yaitu rapa’i. Ia belajar sendiri, entah melalui tontonan video Internet ataupun mengamati penampilan kelompok rapa’i dewasa tampil. Irama rapa’i telah dihapal luar kepala. Ketertarikannya ini juga mempengaruhi teman sebayanya. Namun, belum ada wadah di lingkungannya untuk anak-anak yang ingin belajar rapa’i. Usianya yang masih kecil dianggap belum cocok untuk belajar rapa’i oleh kelompok yang lebih dewasa. Dalam keterbatasannya, Munir dan kawan-kawan mencari berbagai cara untuk belajar dan bermain rapa’i.
Detail Film
WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiAceh
Rumah ProduksiAceh Documentary
Tim ProduksiIrza Ulya (Produser)Nursalliya Ansari B. (Penata Kamera)Nursalliya Ansari B. (Penata Gambar)
- Muhajir (Supervisi Lokasi)
- Muhammad Akbar Rafsanjani (Supervisi Lokasi)
- Dinda Maulidia (Produser Lini)
- M. Rizki Hardi Wibowo (Project Officer)
- Mukmin (Program Support)
- Abdullah Syatari (Spesialis Produksi)
- Aried Riyadi (Spesialis Produksi, Desainer Grafis)
Edisi Festival
- FFD 2023 — Lanskap | Seleksi Resmi
- FFD 2017 — Kompetisi | Seleksi Resmi
Rekam Jejak Festival
- 2018 — Festival Film PuskatBest FilmDokumenter, Juara III
- 2017 — Aceh Film FestivalOfficial SelectionGampong Film
Foto Film
Catatan Pengelola
Gaya DokumenterEkspositoris
TemaSeni, Manusia & Masyarakat
TopikMusik, Tari, Anak-anak, Tradisi
Mata Pelajaran RelevanSeni Budaya, Bahasa Daerah
Mata Kuliah RelevanAntropologi, Seni Musik
Referensi yang bisa digunakan
Film dalam set tema yang sama
- Mencerikan perkampungan kursus Bahasa Inggris di desa Tulung Rejo. (*)
- Sosok dan nama pahlawan nasional Usman Janatin kelahiran Purbalingga yang diabadikan menjadi tempat untuk kepentingan umum seperti TK, museum, dan taman kota. (*)
- Ateng, petani pala, menjalani kehidupan ganda. Siang menjadi manusia, malam menjadi harimau.
- Seni, Manusia & Masyarakat","number":"3","randomSeedTtl":"1","post_status":"publish","paged":1,"post__not_in":[373],"tax_query":[{"taxonomy":"tema","field":"name","terms":["<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=seni\" rel=\"tag\">Seni<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=manusia-masyarakat\" rel=\"tag\">Manusia & Masyarakat<\/a>"]}]}" data-page="1" data-max-pages="55">