Cuts
Potongan
‘Potongan’ merupakan sebuah film dokumenter yang memotret situasi relasi Lembaga Sensor Film (LSF) dengan industri film tahun 2014 silam. Potret ini diisi dengan rekaman proses pengajuan ke “Babi Buta yang Ingin Terbang”, produksi tahun 2008 yang sudah berkeliling festival film internasional, dan cuplikan pendapat berbagai pihak terhadap film “Senyap”, nominasi Oscar 2016. Keduanya diajukan ke LSF untuk mendapat publikasi meluas. Keduanya juga ‘ditolak oleh revisi’ oleh LSF. Catatan tersebut merupakan suatu penolakan yang mengharuskan pembuat film menggugurkan adegan/gambar yang dinilai secara subyektif dapat mengganggu moral dan melanggar nilai-nilai keagamaan.
Lembaga Sensor Film merupakan institusi yang berperan penting terhadap produksi media audio-visual—film. Regulasi yang ditetapkannya dapat menjadi indikator terhadap kuantitas dan kualitas film yang dirilis di layar besar (bioskop) pada suatu masa. Meski demikian, film ini juga membahas bahwasanya permasalahan sensor telah hadir sejak Indonesia berdiri dan selalu terkait dengan kepentingan elit pusat untuk menjaga serta mewujudkan keadaan yang disebut sebagai ‘ketertiban umum’.
Film adalah satu-satunya bentuk kesenian yang terkena pembatasan ekspresi melalui sensor. Keadaan ini bukan begitu saja tanpa dasar dan dapat diubah sewaktu-waktu. Pada November 2007, Masyarakat Film Indonesia (MFI) pernah mengajukan permohonan pengujian atas pasal di Undang-Undang yang mengatur sensor. Beberapa waktu kemudian, persidangan antara MFI dan LSF terlaksana yang berujung pada kekalahan telak MFI. Di satu sisi, MFI berdiri untuk peningkatan kualitas seniman terutama industri film, sementara LSF bertahan dalam menempatkan film sebagai sumber informasi krusial yang berpengaruh pada ‘ketertiban umum’ dan ‘moral’ bangsa.
Kekalahan MFI, dokumentasi fakta, cuplikan berita, dan rekaman proses pengajuan film dirangkai oleh Chairun Nissa menjadi sebuah narasi potret keadaan hubungan industri film, pembuat film, dan LSF.
Detail Film
- Wahyu Tri Purnomo (Supervisi Penata Suara)
- Ahmad Yuniardi (Editor Online)
- Kiki Machina (Produser Lini)
- Arie Kartikasari (Asisten Produksi)
- Dyantini Adeline, Yovista Ahtajida (Asisten Penata Kamera)
- Rifqi Pramesworo (Asisten Penata Gambar)
- Joko Prawoto (Foley Artist)
- Rivai Chen (Paska Produksi)
- FFD 2016 — Kompetisi | Seleksi Resmi
Catatan Pengelola
Referensi yang bisa digunakan
Film dalam set tema yang sama
- Empat lampu lalu lintas di sebuah kawasan universitas yang berani dilanggar oleh sebagian pengendara, sementara sebagian pengendara yang lain membutuhkan keberanian untuk menaatinya. (*)
- Secara ringkas dan padat, film ini seolah-olah hendak memperkenalkan kepada publik tentang sosok Heri Dono–salah satu seniman kontemporer yang paling berpengaruh di ranah seni Indonesia.
- Geliat sosok H. Misbach Yusa Biran dan pilihan dalam simpang hidupnya yang menuntun kepada dunia aktivitas arsip film Indonesia.
- Seni, Sejarah, Politik & Pemerintahan, Manusia & Masyarakat","number":"3","randomSeedTtl":"1","post_status":"publish","paged":1,"post__not_in":[381],"tax_query":[{"taxonomy":"tema","field":"name","terms":["<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=seni\" rel=\"tag\">Seni<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=sejarah\" rel=\"tag\">Sejarah<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=politik-pemerintahan\" rel=\"tag\">Politik & Pemerintahan<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=manusia-masyarakat\" rel=\"tag\">Manusia & Masyarakat<\/a>"]}]}" data-page="1" data-max-pages="61">