Darsan’s Testimony

Kesaksian Darsan

2022 — 14 menit
Testimoni seorang mantan tentara yang turut menjadi korban kekacauan politik 1965.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Film ini merekam wawancara dengan Pak Darsan, seorang mantan tentara yang tak punya pilihan dan terlibat dalam genosida 1965. Ia kemudian dipenjara dengan tuduhan pernah menerima ajaran komunis di bangku pendidikan. Di dalam wawancara, Pak Darsan bercerita dengan detail tentang pergumulan batinnya menjadi seorang tentara saat genosida 1965, kepasrahannya saat dituduh dan dipenjara, serta kehidupan yang ia bangun kembali selepas dari penjara.

Pemeringkatan Umur17+
Bahasa AsliIndonesia, Jawa
TakarirEnglish

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiJawa Tengah
Rumah ProduksiKafiana Production, CLC Purbalingga, SMK YPLP Perwira Purbalingga
DistributorCLC Purbalingga
Kontakfestfilmpurbalingga@gmail.com
Tim ProduksiFajar Eko Prasetyo (Produser)Diantika Nurfadila (Penata Kamera)Gofur Margo Pratama (Penata Gambar)Annisa Rahmasari, Diantika Nurfadila, Gofur Margo Pratama (Periset)Annisa Rahmasari (Penulis)
  • Anggi Widyasari (Produser Lini)
  • Gofur Margo Pratama (Behind the Scene)
  • Siti Faidah (Penerjemah)
    Edisi Festival
    • FFD 2022 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterPartisipatoris
      TemaSejarah, Politik & Pemerintahan
      TopikTragedi 1965, Ingatan, Militer, Hak Asasi Manusia, Biografi
      Mata Pelajaran RelevanSejarah, Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi
      Mata Kuliah RelevanSejarah, Politik, Hukum, Pemerintahan, Kriminologi, Sosiologi

      Film dalam set tema yang sama

      • Lasja Fauzia Susatyo, Alit Ambara
        Kisah dan semangat di balik pembangunan Patung Selamat Datang (Bundaran HI), Monumen Pembebasan Irian Barat (Lapangan Banteng), dan Patung Dirgantara (Pancoran).(*)
      • Arfan Sabran, Suparman Supardi
        Ironi dan harapan dunia kesehatan Indonesia dalam kacamata Hj. Rabiah, seorang perawat yang telah membaktikan 28 tahun hidupnya bekerja di pulau terpencil.
      • Luviana Ariyanti
        Film ini membahas perempuan dan kekerasan seksual yang dialami oleh mereka di tempat kerja khususnya di industri media.