Don’t Call Me Crazy!

Jangan Bilang Aku Gila!

2008 — 18 menit
Suharto dan Rufiana adalah mantan penderita gangguan jiwa yang sembuh setelah menjalani terapi di pesantren Al-Ghatur Bondowoso. (*)
Sekilas tentang film

Suharto dan Rufiana adalah mantan penderita gangguan jiwa yang sembuh setelah menjalani terapi di pesantren Al-Ghatur Bondowoso. Rufiana kini telah menikah dan dikaruniai seorang anak, sedangkan Suharo tetap tinggal di pesantren. Baik Rufiana maupun Suharto berusaha untuk dapat kembali ke keluarga dan masyarakat. Bisakah masyarakat menerima keberadaan mereka?(*)

Pemeringkatan Umur13+
Bahasa AsliMadura
TakarirEnglish

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi Gambar240p
Rasio Gambar4:3
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiJawa Timur
Rumah ProduksiIn-Docs, Ford Foundation
DistributorIn-Docs
Tim ProduksiChandra Tanzil, Zakiah (Produser)Nur Adi Wijaya (Penata Kamera)Adi Nugraha (Penata Gambar)
  • Agung Sentausa (Produser Penyelia)
    Edisi Festival
    • FFD 2008 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterPartisipatoris
      TemaManusia & Masyarakat, Politik & Pemerintahan
      TopikAgama & Religius, Kesehatan Mental, Hak Asasi Manusia, Pengasingan
      Mata Pelajaran RelevanSosiologi, Psikologi
      Mata Kuliah RelevanPendidikan Agama, Sosiologi, Psikologi

      Film dalam set tema yang sama

      • Ardi Wilda Irawan
        Selain sarana rekreasi, gedung bioskop daerah adalah saksi bisu atas perubahan kebijakan, selera penonton, dan perkembangan media di Indonesia.
      • Ucu Agustin
        Lintang, penderita low vision, sebentar lagi akan lulus dari SLB tempat ia belajar selama 7 tahun. (*)
      • Eko Fitri Yulyanto
        Hambatan dalam praktik bertani organik termasuk krisis regenerasi dan sertifikasi yang membebani petani.
      Masuki era baru filmdokumenter.id. Pelajari fitur terbaru kami di sini.