Jlegur
Bermodalkan pengetahuan sejarah, Pak Isuardi mencoba mengembangkan alat musik tradisional berupa Jidor, yang diberi nama Jlegur. Seniman pemilik padepokan Gunung Ukir ini meyakini bahwa musik Jlegur adalah sebagai musik perang peninggalan nenek moyang Kota Batu. Dengan mengenalkan kepada anak dan muridnya, Jlegur mulai diolah sebagai kolaborasi kesenian lain baik tradisional hingga kesenian modern. Meskipun tidak mendapat dukungan dari pemerintah, Pak Iswandi tetap berupaya untuk mengenalkan musik Jlegur kepada masyarakat luas sebagai budaya asli Kota Batu.(*)
Detail Film
Catatan Pengelola
Film dalam set tema yang sama
- Dua rutinitas warga yang saling berdampingan pada satu titik ruang yaitu jembatan Gunung Nago di Sumatera Barat.
- Sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang keindahan musik keroncong yang ditujukan oleh kesetiaan para pelaku seninya dalam melestarikan budaya asli Indonesia (*)
- Ojek Lusi menghadirkan cara baru dalam menangkap tragedi kerusakan alam selain dengan cara yang dramatis atau mengharu biru.
- Manusia & Masyarakat, Seni","number":"3","randomSeedTtl":"1","post_status":"publish","paged":1,"post__not_in":[2433],"tax_query":[{"taxonomy":"tema","field":"name","terms":["<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=manusia-masyarakat\" rel=\"tag\">Manusia & Masyarakat<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=seni\" rel=\"tag\">Seni<\/a>"]}]}" data-page="1" data-max-pages="59" data-start="1" data-end="3">