Mefa Jai Jau Fanai Mera Tofong

2022 — 15 menit
“Mefa jai jau fanai mera tofong” atau “jangan namaku disanjung tapi teruskanlah perjuanganku”. Renungan karir seorang pelatih atletik yang menggambarkan atmosfer kegiatan tim atletik di Kota Serui, Papua.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Film ini menceritakan kegiatan dan lika-liku karir seorang pelatih atletik di Kota Serui, Kepulauan Yapen, Papua yang bernama Benny Corputty. Baginya, menjadi pelatih atletik adalah panggilan hidup yang spiritual dan dijalani dengan sepenuh hati. Motto hidup Benny Corputty yaitu “mefa jai jau fanai mera tofong” yang berarti “jangan namaku disanjung tapi teruskanlah perjuanganku”. Motto ini menjadi landasannya dalam membimbing para atlet serta tetap gigih menghadapi hambatan termasuk infrastruktur yang tidak memadai dan dukungan dari pemerintah yang minim untuk mereka. Dengan suara renungan Benny Corputty yang dipadu dengan arsip serta montase stadion Marora tempat para atlet berlatih, film ini membawa penonton untuk merasakan napas juang dan dedikasi para tim atletik di Kota Serui.

Pemeringkatan UmurSU
SutradaraErick Sutanto
Bahasa AsliIndonesia
TakarirBahasa Indonesia, English

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiPapua
Rumah Produksidandelion, Universitas Multimedia Nusantara
Tim ProduksiErick Sutanto (Produser)Erick Sutanto, Juan Maramppa Barapadang (Penata Kamera)Juan Maramppa Barapadang (Penata Gambar)Sergius Fedrik Tandrawijaya (Penata Suara)
  • Erick Sutanto (Perekam Suara)
  • Joel Christian (Penata Musik)
  • Priskila Mambrasar (Produser Lini)
  • Romario Rulando (Produser Unit Manajer)
    Edisi Festival
    • FFD 2022 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterEkspositoris
      TemaManusia & Masyarakat
      TopikOlahraga, Kesehatan Fisik, Pekerjaan, Ruang Pribadi/Publik
      Mata Pelajaran RelevanOlahraga, Pendidikan Kewarganegaraan, Antropologi
      Mata Kuliah RelevanKeolahragaan, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Antropologi

      Film dalam set tema yang sama

      • Di salah satu warnet yang ada di Padang Panjang, seorang pria berumur 20-an tahun membawa kamera video untuk merekam aktivitas anak-anak yang masih berumur belasan tahun yang sedang bermain game online.(*)
      • Heri Afandi
        Potret kehidupan perajin gabah di desa di Jawa Tengah dan dilema anak muda untuk melanjutkan tradisi kerajinan tersebut.
      • Riani Singgih
        Teguh merespon isu diskriminasi orientasi seksual dengan menggambarkan pasangan gay sebagai pasangan domestik yang manusiawi.
      Masuki era baru filmdokumenter.id. Pelajari fitur terbaru kami di sini.