Mefa Jai Jau Fanai Mera Tofong
Film ini menceritakan kegiatan dan lika-liku karir seorang pelatih atletik di Kota Serui, Kepulauan Yapen, Papua yang bernama Benny Corputty. Baginya, menjadi pelatih atletik adalah panggilan hidup yang spiritual dan dijalani dengan sepenuh hati. Motto hidup Benny Corputty yaitu “mefa jai jau fanai mera tofong” yang berarti “jangan namaku disanjung tapi teruskanlah perjuanganku”. Motto ini menjadi landasannya dalam membimbing para atlet serta tetap gigih menghadapi hambatan termasuk infrastruktur yang tidak memadai dan dukungan dari pemerintah yang minim untuk mereka. Dengan suara renungan Benny Corputty yang dipadu dengan arsip serta montase stadion Marora tempat para atlet berlatih, film ini membawa penonton untuk merasakan napas juang dan dedikasi para tim atletik di Kota Serui.
Detail Film
- Erick Sutanto (Perekam Suara)
- Joel Christian (Penata Musik)
- Priskila Mambrasar (Produser Lini)
- Romario Rulando (Produser Unit Manajer)
- FFD 2022 — Kompetisi | Seleksi Resmi
Catatan Pengelola
Film dalam set tema yang sama
- Di salah satu warnet yang ada di Padang Panjang, seorang pria berumur 20-an tahun membawa kamera video untuk merekam aktivitas anak-anak yang masih berumur belasan tahun yang sedang bermain game online.(*)
- Potret kehidupan perajin gabah di desa di Jawa Tengah dan dilema anak muda untuk melanjutkan tradisi kerajinan tersebut.
- Teguh merespon isu diskriminasi orientasi seksual dengan menggambarkan pasangan gay sebagai pasangan domestik yang manusiawi.
- Manusia & Masyarakat","number":"3","randomSeedTtl":"1","post_status":"publish","paged":1,"post__not_in":[3962],"tax_query":[{"taxonomy":"tema","field":"name","terms":"<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=manusia-masyarakat\" rel=\"tag\">Manusia & Masyarakat<\/a>"}]}" data-page="1" data-max-pages="53">