Praying after Maghrib

Beut Ba'da Maghrib

2017 — 12 menit
Rutinitas keagamaan tidak hanya perkara hal yang transenden tetapi juga keterhubungan antar manusia yang, dalam hal ini, ialah anak-anak desa.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Randi, remaja dari Desa Leupung Baleu, Aceh Besar, bertanya-tanya tentang keberadaan kebiasaan mengaji di daerahnya yang mulai pudar. Pengajian setelah maghrib atau be’ut bada maghreb dilakukan oleh anak-anak, biasanya dipandu oleh remaja sebagai pengajar, dan bertempat di musala desa setempat. Kegiatan ini masih terlaksana di desa tetangga, Desa Lampanah, tetapi benar mulai pudar di daerah Randi tinggal. Melalui kabar dan berita dari pertemuan dengan orang-orang, ia menemukan kemungkinan tentang keadaan pengajian di desanya. Di antara semua itu, kini, Randi hanya bisa menuturkan harap bahwa, “hari esok harus lebih baik lagi dari hari ini”.

Pemeringkatan UmurSU
Bahasa AsliAceh
TakarirBahasa Indonesia

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiAceh
Rumah ProduksiAceh Documentary
Tim ProduksiIrza Ulya (Produser)Teuku Aufa (Penata Kamera)Randi Khardova, Teuku Aufa (Penata Gambar)
  • Teniro (Supervisi Lokasi)
  • Dinda Maulidia (Produser Lini)
  • M. Rizki Hardi Wibowo (Project Officer)
  • Mukmin (Program Support)
  • Abdullah Syatari, Aried Riyadi (Spesialis Produksi)
  • Aried Riyadi (Desainer Grafis)
  • Nanda Mariska (Penerjemah)
    Edisi Festival
    • FFD 2017 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterReflektif
      TemaPolitik & Pemerintahan, Manusia & Masyarakat
      TopikDesa, Agama & Religius, Anak-anak, Tradisi
      Mata Pelajaran RelevanPendidikan Agama, Bahasa Daerah, Antropologi, Sosiologi
      Mata Kuliah RelevanSosiologi, Antropologi, Pendidikan Agama

      Film dalam set tema yang sama

      • Wendy
        Di antara riuh komentar buruknya kualitas sinetron, terdapat pekerja industri yang terus berusaha mencapai standar dan memenuhi syarat regulasi produksi visual.
      • Erick Sutanto
        “Mefa jai jau fanai mera tofong” atau “jangan namaku disanjung tapi teruskanlah perjuanganku”. Renungan karir seorang pelatih atletik yang menggambarkan atmosfer kegiatan tim atletik di Kota Serui, Papua.
      • Abu Juniarenta, Eko Harsoselanto, Ario Halendra
        Setelah peluncuran Free Trade Zone (FTZ) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Januari 2009 lalu, generasi muda Batam saat ini berkutat dengan tingginya biaya hidup dengan masa depan sebagai tenaga kerja murah bagi Singapura.(*)