Salmiyah
Salmiyah bercerita tentang perbudakan dan sistem pabrik tembakau di Deli, Sumatera Timur, yang begitu busuk pada masa kolonial. Dikisahkan seorang buruh perempuan, selain menjadi buruh tembakau, ia juga menjadi pelacur karena upahnya yang lebih rendah dari buruh laki-laki. Tubuh perempuan yang dijadikan komoditas ini membawa keuntungan tersendiri bagi Nienhuys, pemilik Deli Maatschappij, perusahaan tembakau yang didirikan pada tahun 1869, yakni bisa membuat para buruh laki-laki betah bekerja di pabriknya.
Detail Film
- Slandy Banjarnahor (Asisten Penata Kamera)
- Waegos (Asisten Produksi)
- Cathrin Yaniarti (Penerjemah)
- FFD 2024 — Lanskap | Seleksi Resmi
- FFD 2020 — Kompetisi | Dokumenter Pendek Terbaik
- 2021 — Asian Moving Image Festival in MadridOfficial Selection
- 2021 — Tampere Film FestivalOfficial SelectionProgram Khusus
- 2021 — Minikino Film Week – Bali International Short Film FestivalSpecial MentionNational Jury Competition
Catatan Pengelola
Referensi yang bisa digunakan
Film dalam set tema yang sama
- Melalui animasi, film ini memvisualisasikan cerita yang cukup enggan dibicarakan oleh perempuan yang sudah menikah perihal anak keturunan, dari sudut pandang mereka sendiri.
- Potret pekerja anak dalam industri rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga.
- Bunga sedap malam menjadi saksi senyap pemakaman massal di saat pandemi COVID-19.
- Sejarah, Politik & Pemerintahan","number":"3","randomSeedTtl":"1","post_status":"publish","paged":1,"post__not_in":[336],"tax_query":[{"taxonomy":"tema","field":"name","terms":["<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=sejarah\" rel=\"tag\">Sejarah<\/a>","<a href=\"https:\/\/filmdokumenter.id\/?taxonomy=tema&term=politik-pemerintahan\" rel=\"tag\">Politik & Pemerintahan<\/a>"]}]}" data-page="1" data-max-pages="47">