Wayang Kampung Sebelah
Mengangkat persoalan-persoalan yang serius tidak harus dengan pengungkapan yang serius merupakan karakter pertunjukan Wayang Kampung Sebelah. Muatan sinisme, satire, hingga kritikan tajam yang begitu dominan dalam pertunjukan ini dikemas secara segar penuh humor, baik melalui format alur, penokohan, dialog maupun syair lagu iringan. Pertunjukan Wayang Kampung Sebelah tidak menggunakan iringan gamelan, melainkan menggunakan iringan musik. Lagu-lagu iringannya lebih banyak menyajikan lagu-lagu karya cipta musisi Wayang Kampung Sebelah sendiri untuk memperkuat karakter pertunjukan. Dalam pertunjukan Wayang Kampung Sebelah, kisah di depan layar bukanlah semata-mata milik dalang. Pemusik maupun penonton berhak nyeletuk menimpali dialog maupun ungkapan-ungkapan dalang. Dalam setiap adegan sangat dimungkinkan berlangsungnya diskusi antara tokoh wayang, dalang, pemain musik, maupun penonton. Bahkan untuk kepentingan tertentu dapat dihadirkan nara sumber untuk melakukan diskusi membahas suatu persoalan sesuai tema yang disajikan. Wayang Kampung adalah sebuah gambaran nyata kondisi dan situasi masyarakat di negara ini. (*)
Detail Film
Warna
Stereo
Digital File
SD
4:3
Indonesia
Jawa Tengah
Harisinthu
- Hari Suryanto (Perekam Gambar)
- FFD 2012 — Kompetisi | Seleksi Resmi