Ketika pasangan dengan latar belakang budaya berbeda akan menikah, biasanya mereka menghadapi tantangan seperti cara komunikasi, ekspektasi keluarga dan cara hidup. Perbedaan-perbedaan ini juga dapat menimbulkan konflik, misalnya pasangan dari keluarga yang tidak terbiasa mengungkapkan emosi secara terbuka, biasanya akan menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Beberapa komunitas di Indonesia juga memiliki cara komunikasi yang berbeda-beda, masyarakat dengan komunikasi verbal sering disalahpahami “tidak sopan” atau “kasar” ketika berhadapan bersama orang-orang dengan gaya komunikasi tidak langsung atau nonverbal.
Tantangan lainnya adalah perbedaan ekspektasi keluarga dalam melihat peran, tradisi, dan upacara pernikahan untuk anak-anaknya. Kebanyakan keluarga di Indonesia menilai pernikahan adalah upacara simbolik yang merepresentasikan keyakinan, budaya, dan status ekonomi sosial dari keluarga penyelenggara di tengah masyarakat. Itu sebabnya pesta pernikahan menjadi ruang bagi keluarga besar untuk menunjukkan peran dan mempresentasikan diri mereka. Hal ini membuatnya sulit disederhanakan oleh pasangan yang hendak menikah.