Sejatinya, tato adalah bagian dari praktik tradisi sakral masyarakat adat di Indonesia sejak dahulu, seperti Mentawai, Sumba, Rote, Timor, dan Kalimantan. Komunitas Dayak Iban atau Kayan di Kalimantan menempatkan tato sebagai bagian dari ritual, simbol perlindungan, penanda pencapaian, status dan identitas. Komunitas Mentawai meyakini tato sebagai simbol spiritual yang menghubungkan mereka dengan leluhur.
Dalam konteks budaya kontemporer masyarakat modern saat ini, tato menjadi simbol ekspresi individualitas dan personalisasi. Setiap tato menceritakan cerita personal pemiliknya dan seringkali menjadi cara untuk mengekspresikan diri di luar norma-norma tradisional. Tato juga menjadi bagian dari budaya populer di mana orang-orang dari berbagai latar belakang budaya di seluruh dunia saling terhubung melalui tato.