Panduan Belajar “Salmiyah”

Kembali ke Referensi
Disusun oleh Yayasan Kampung Halaman

Petunjuk Penggunaan

Panduan belajar ini dibuat untuk menjembatani proses refleksi bermakna penonton, terhadap karya dokumenter yang telah digarap oleh para pembuat film dokumenter Indonesia, tentang Indonesia di berbagai wilayah. Bertujuan mendukung penggunaan film dokumenter sebagai alat untuk perubahan sosial di mana pun penontonnya tinggal.

Melalui panduan belajar ini juga, diharapkan dapat menciptakan ruang interaktif berdiskusi. Kami menyiapkan alat bantu berupa pertanyaan kunci yang bisa memantik diskusi para fasilitator/edukator dalam menggunakan dokumenter Salmiyah (2019) karya Harryaldi Kurniawan, serta panduan cara menggunakannya dalam kelas/komunitas dengan metode
Diskusi Kelompok.

Pengenalan

Tan Malaka, tokoh anti kolonial Indonesia pernah menjadi guru di sebuah sekolah di perkebunan Deli, Sumatra Timur pada tahun 1920-an. Dalam buku Tan Malaka, Forgotten Founding Father, ia menggambarkan kehidupan di sana:

“Deli, tanah emas, surga bagi kapitalis, tapi tanah keringat, air mata, dan kematian, neraka bagi para pekerja. Para kuli dipaksa bekerja; mereka adalah budak. Para kuli bekerja dari fajar hingga malam, menerima upah yang cukup untuk mengisi perut dan menutupi tubuh mereka; mereka tinggal di gubuk seperti kambing di kandang, mereka disebut godverdomme dan bisa dipukuli kapan saja serta bisa kehilangan istri dan anak perempuan mereka sesuai kehendak tuan.”

Mengutip tulisan Budiman Minasny berjudul The Dark History of Slavery and Racism in Indonesia during the Dutch Colonial Period, sejarah perkebunan tembakau dan perbudakan di Deli dimulai ketika Sultan Deli, Sultan Ma’mun Al Rashid Perkasa Alam (1853-1924) bertemu dengan Jacobus Nienhuys, seorang pedagang tembakau Belanda yang datang ke Labuhan Deli pada 1863. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda baru saja menghapus kebijakan cultuurstelsel dan menerapkan sistem ekonomi “liberal” di Hindia Belanda, yang membuka kesempatan untuk perusahaan swasta masuk ke dalam wilayah kolonialnya. Sultan Deli yang saat itu tertarik untuk mengembangkan lahan di Deli sebagai area perkebunan kemudian memberikan konsesi lahan kepada Nienhuys untuk menanam tembakau.

Unduh Panduan Belajar “Salmiyah” untuk versi lebih lengkapnya.
Masuki era baru filmdokumenter.id. Pelajari fitur terbaru kami di sini.