Posisi Perempuan Sumba Pada Film ‘Perempuan Tana Humba’ (Studi Analisis Wacana Teun A. Van Dijk)

Abstrak

Film ‘Perempuan Tana Humba‘ adalah film dokumenter yang diproduksi oleh Tanakhir Films dan disutradarai oleh Lasja F. Susatyo. Film ini menarik untuk dikaji karena mengangkat tema mengenai tradisi yang disebut Belis atau mahar yang berkembang di Sumba, Nusa Tenggara Timur yang berkaitan dengan perempuan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana posisi perempuan dalam tradisi Sumba yang ada pada film tersebut. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana model Teun A. Van Dijk dengan tiga dimensi wacananya yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil penelitian yang ditemukan adalah pertama, terdapat kerangka teks yang menjelaskan bagaimana tradisi Belis memposisikan perempuan. Kedua, kognisi sosial diperkuat oleh pengetahuan sutradara terkait perempuan dalam tradisi tersebut. Ketiga, konteks sosial yang terdapat pada film ‘Perempuan Tana Humba’ ini disesuaikan dengan fenomena budaya patriarki dan gerakan feminisme yang mulai ramai digencarkan masyarakat. Wacana tersebut diharapkan mampu membuka kesadaran khalayak terkait posisi perempuan saat ini agar memiliki suara dan tempat yang lebih layak terutama di lingkungan masyarakatnya sendiri.