Abstrak
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang efektif dalam penyebaran informasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Salah satu film dokumenter yang berjudul ‘Bulu Mata’ menceritakan bagaimana kehidupan transgender yang berada di wilayah yang masih menjunjung tinggi syariat Islam. Transgender merupakan seorang yang memiliki identitas gender yang berbeda dengan gender aslinya saat lahir. Di Indonesia transgender masih menjadi hal yang tabu di masyarakat dan dianggap suatu perilaku yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resepsi audiens terhadap transgender dalam film dokumenter yang berjudul ‘Bulu Mata’. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Resepsi Audiens dari Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview). Pada penelitian ini berhasil menunjukan resepsi khalayak dalam memaknai film ‘Bulu Mata’ amat berbeda-beda. Informan dengan latar belakang yang tertarik dengan isu gender berada pada posisi dominant, informan dengan latar belakang yang mengikuti organisasi film Kine berada pada posisi negotiated, serta informan yang mengikuti organisasi Rohis berada pada posisi oppositional.