Behind the Frequency
Di Balik Frekuensi
Bercerita mengenai kisah ‘di balik frekuensi’ publik yang terjadi di Indonesia, film dokumenter ini mengajak publik untuk melihat apa yang kini tengah terjadi di dunia media di negara kita, khususnya berkenaan dengan media yang menggunakan frekuensi publik sebagai sarananya: televisi. Luviana adalah seorang jurnalis yang telah bekerja 10 tahun di Metro TV, di-PHK-kan karena mempertanyakan sistem manajemen yang tak berpihak pada pekerja, dan mengkritisi newsroom. Sementara itu, Hari Suwandi dan Harto Wiyono adalah dua orang warga korban lumpur Lapindo yang berjalan kaki dari Porong (Sidoarjo) ke Jakarta. Menghabiskan waktu hampir satu bulan demi tekad untuk mencari keadilan bagi warga korban Lapindo yang pembayaran ganti ruginya oleh PT Menarak Lapindo Jaya belum lagi terlunasi. (*)
Detail Film
- Sidik Ilmawan (Produser Lini)
- Juan Mayo (Editor Online)
- Ucu Agustin (Produser Paska Produksi)
- Bince Mulyono (Administrasi, Keuangan & Akuntan)
- Harto Wiyono, Nizar Davian Revata, Ipunk Purwono, Dana Putra, Ucu Agustin (Perekam Gambar)
- Affan Diaz, Erickson Siregar (Desainer Grafis, Animator)
- Frans Martatko Filman (Komposer)
- Widianti Budiarti, Widya Arifianti, Okta Pinanjaya, Stania Puspawardhani, Nayla Majestica, Fransiskus Adi Pramono, Nita (Transkrip)
- Dhyta Caturani (Penerjemah)
- FFD 2013 — Kompetisi | Jury Special Mention