Arang Bathok

2016 — 15 menit
Film pelajar yang mendeksripsikan proses pembuatan, distribusi, dan pemakaian arang bathok di Cilacap melalui narasi pengusaha arang setempat.
Sekilas tentang film

Di Desa Tambaksari, Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, terdapat seorang pengusaha yang mengolah bathok kelapa menjadi arang untuk dijual. Arang bathok merupakan hal yang sangat lumrah dalam kehidupan orang Indonesia, terutama pada dunia kuliner. Sate dengan berbagai daging menggunakan arang sebagai bahan baku pembakaran. Di balik penggunaannya, terdapat proses yang memakan waktu untuk menghasilkan arang dengan berbagai kualitas. Tingkatan arang berpengaruh kepada warna, bau, dan asap yang muncul ketika dibakar. Produsen di desa ini adalah salah satu dari sekian pengusaha arang bathok yang terus bertambah setiap harinya dalam memasok kebutuhan kota-kota di Pulau Jawa.

Pemeringkatan UmurSU
Bahasa AsliJawa, Indonesia
TakarirBahasa Indonesia

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiJawa Tengah
Rumah ProduksiBelum Dapet Production, SMK Muhammadiyah Majenang
Tim ProduksiKristiani (Penata Kamera)Alfiyanti R. (Penata Gambar)Defi Hikmawati, Muhimatul Laeli (Periset)Defi Hikmawati, Muhimatul Laeli (Penulis)
  • Nawang Riyadi (Asisten Penata Kamera)
  • Wahyu Ernawati (Penata Artistik)
  • Irfan Ashari (Penata Artistik)
  • Maryanti (Technical Support)
  • Erwin (Technical Support)
    Edisi Festival
    • FFD 2016 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterPartisipatoris
      TemaPolitik & Pemerintahan, Manusia & Masyarakat
      TopikDesa, Industri, Pekerjaan
      Mata Pelajaran RelevanEkonomi, Kewirausahaan
      Mata Kuliah RelevanEkonomi, Gizi dan Nutrisi, Kimia

      Film dalam set tema yang sama

      • Sri Yatin
        DIbuat oleh seorang pelajar SMP, Sri Yatin berusaha memotret keadaan terdesak dan terhimpit hubungan antara orang lansia dengan ekonomi, pemerintah, dan keluarga yang dinyatakan sebagai 'Rantai Emas'.
      • Muhammad Andriandino Nugraha
        Media elektronik menjadi alat komunikasi alternatif di masa lockdown COVID-19 di Indonesia.
      • Moses Parlindungan Ompusunggu
        Rasa kesendirian yang dialami Moses akibat lockdown COVID-19 di London sedikit terobati dengan percakapan via telepon bersama keluarganya di Indonesia.