We Just Run Command, General!

Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!

2016 — 13 menit
Kisah tiga eks-Cakrabirawa asal Purbalingga tentang tragedi 1965 dan hari-hari setelahnya.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Resimen Cakrabirawa merupakan nama satuan pengawal kepresidenan pada periode Presiden Soekarno. Pada tahun 1965, resimen ini diberi tugas oleh atasan untuk menjemput tujuh jenderal agar menghadap presiden. Tugas berusaha dilakukan dengan tuntas tanpa pertanyaan—tidak ada prajurit yang mempertanyakan perintah atasan. Ketika Soeharto naik menjadi presiden, resimen ini kemudian diburu. Beberapa dipenjara dan diinterogasi tanpa perawatan yang baik. Hal ini yang menimpa tiga eks-Cakrabirawa yang masih hidup dan tinggal di Purbalingga. Melalui tutur kisah, mereka bercerita tentang tragedi 1965 dan masa-masa yang harus dijalani setelahnya.

Pemeringkatan UmurSU
SutradaraIlman Nafai
Bahasa AsliIndonesia
TakarirEnglish

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiJawa Tengah
Rumah ProduksiGerilya Pak Dirman Film
DistributorCLC Purbalingga
Kontakclc_purbalingga@yahoo.com
Tim ProduksiRaeza Raenaldy Sutrimo (Penata Kamera)Ilman Nafai, Raeza Raenaldy Sutrimo (Penata Gambar)Ilman Nafai, Raeza Raenaldy Sutrimo (Periset)Ilman Nafai, Raeza Raenaldy Sutrimo (Penulis)
  • Wendro Tanjung (Desainer Grafis)
  • Mochammad Zacky NS (Penata Musik)
    Edisi Festival
    • FFD 2016 — Kompetisi | Jury Special Mention
      Rekam Jejak Festival
      • 2016 — Festival Film Pelajar JogjaBest DocumentaryKompetisi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterPartisipatoris
      TemaSejarah, Politik & Pemerintahan
      TopikBiografi, Orde Baru, Tragedi 1965, Hak Asasi Manusia, Militer
      Mata Pelajaran RelevanPendidikan Kewarganegaraan, Sejarah
      Mata Kuliah RelevanHukum, Politik, Psikologi, Sejarah

      Film dalam set tema yang sama

      • Kynan Tegar
        Dokumenter etnografi mengenai budaya agrikultur petani Dayak yang malah dianggap merusak hutan oleh perusahaan pendatang.
      • Citra Melati
        Eksplorasi reaksi para ibu di Indonesia terhadap tato permanen pada tubuh putri mereka, mengungkap ketegangan budaya dan perspektif yang beragam di balik pilihan tersebut.
      • Kisno Ardi
        Di antara riuhnya pasar, perempuan lanjut usia bekerja dengan risiko tinggi tanpa perlindungan sebagai buruh gendong, demi memenuhi kebutuhan hidup.