Die Before Blossom

Layu sebelum Berkembang

2014 — 90 menit
Dokumenter observasional yang mengikuti akhir masa kanak-kanak para gadis muslim di tengah pergeseran sistem pendidikan yang dipengaruhi oleh partai politik Islam.
Akses film ini
Sekilas tentang film

Dokumenter yang menelusuri akhir masa kanak-kanak gadis-gadis muslim dari kelas menengah Indonesia pada 2014. Film ini mengamati dua keluarga di Yogyakarta pada momen penting pendidikan anak perempuan mereka, di tengah pergeseran sistem pendidikan yang dipengaruhi oleh partai politik Islam, yang mengarah pada penguatan kegiatan keagamaan di sekolah dan membentuk generasi muda yang lebih submisif.

Pemeringkatan UmurSU
SutradaraAriani Djalal
Bahasa AsliIndonesia, Jawa
TakarirEnglish

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarHD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiD.I. Yogyakarta
Rumah ProduksiTanamera Film
Tim ProduksiAriani Djalal (Produser)Angen Sodo P., Amerta Kusuma, Kurnia Yudha Fitranto (Penata Kamera)Ariani Djalal, Sebastian Winkels, Amerta Kusuma, Ferry Edwin Sirait (Penata Gambar)Aditya Trisnawan, Fahmy Arsyad Said (Penata Suara)Ariani Djalal (Penulis)
  • Anastasia Jessica, Venti Wijayanti (Perekam Suara)
  • Nur Widi Atmaka (Manajer Produksi)
  • Handoyo (Desainer Grafis)
    Edisi Festival
    • FFD 2014 — Kompetisi | Jury Special Mention
      Rekam Jejak Festival
      • 2014 — International Documentary Film Festival AmsterdamOfficial SelectionIDFA Competition for First Appearance
      • 2014 — Jogja Netpac Asian Film FestivalOfficial SelectionKompetisi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterObservasional
      TemaManusia & Masyarakat, Politik & Pemerintahan
      TopikAgama & Religius, Kurikulum Pendidikan, Hak Asasi Manusia
      Mata Pelajaran RelevanAntropologi, Pendidikan Kewarganegaraan, Psikologi, Sosiologi
      Mata Kuliah RelevanAntropologi, Sosiologi, Psikologi, Pendidikan

      Referensi yang bisa digunakan

      Film dalam set tema yang sama

      • Chandra Tanzil, Amelia Hapsari
        Perjalanan kampanye Ahok yang mengutamakan pendekatan dialog dengan akar rumput dan transparansi.
      • Ibrahim Hanif
        Irama Betawi, sebuah kelompok ondel-ondel, yang mempertahankan pertunjukkan sebagai mata pencaharian di Jakarta.
      • Tonny Trimarsanto
        Penggalan kisah kehidupan dari transgender di Aceh.