I am Not Toraja

Aku Bukan Toraja

2017 — 22 menit
Adu kerbau dalam kebudayaan Toraja yang mengalami transisi perspektif yang signifikan.
I am Not Toraja
Sekilas tentang film

Upacara kematian yang kerap disebut Rambu Solo’ merupakan ritual penting dalam masyarakat Toraja. Salah satu bagian Rambu Solo’ adalah gelaran adu kerbau atau Mapasilaga Tedong. Rambu Solo’ ataupun Tedong Silaga bagi sebagian besar masyarakat dipandang sebagai kegiatan turun-temurun—sebuah warisan yang telah mencoba beradaptasi dengan peraturan, norma, dan cara hidup dari masa ke masa, namun ada juga yang menganggap adu kerbau sebagai tempat berjudi belaka. Di antara peternak/penggelar, penonton/pengawas, dan tokoh adat/agama, kegiatan ini tetap berjalan dalam menemukan makna-makna yang lebih sesuai.

Pemeringkatan UmurSU
Bahasa AsliIndonesia, Toraja
TakarirBahasa Indonesia

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiSulawesi Selatan
Tim ProduksiMarkus Dulang (Produser)Sriramsi (Penata Kamera)Irwan Ardiansyah (Penata Gambar)
  • Imel Novrianti, Trisna Haryani (Co-Sutradara)
  • Belo Tarran (Supervisi Produksi)
  • Join D. Tombokan, Frederick Sirupa (Supervisi Produksi)
  • Adriana Pongtiku, Satria Banne Rara (Produser Lini)
  • Alvrianna Ratanna (Manajer Produksi)
  • Indah Sapan, Grechelia Sitoe (Manajer Lini Produksi)
    Edisi Festival
    • FFD 2018 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Rekam Jejak Festival
      • 2017 — Toraja Film FestivalBest DocumentaryKategori Peserta Khusus
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterEkspositoris
      TemaMasyarakat
      TopikMasyarakat Adat, Tradisi
      Mata Pelajaran RelevanSosiologi, Antropologi, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Seni Budaya
      Mata Kuliah RelevanSosiologi, Antropologi, Pariwisata, Peternakan

      Film dalam set tema yang sama

      • Opan Rinaldi
        Remaja perempuan bercita-cita bekerja di Jakarta untuk memperbaiki keadaan hidupnya.
      • Deden Ramadani
        Dari niatan sekedar membuat kenangan perpisahan angkatan di tahun 2010, film ini memotret usaha dan siasat pelajar SMA menghadapi ujian dengan sistem yang problematis.
      • Rahung Nasution
        Film ini menggali tradisi titi, seni tato khas Mentawai yang lebih dari sekadar hiasan tubuh. Titi adalah warisan spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam dan kepercayaan leluhur Arat Sabulungan. Melalui tinta alami yang menyatu dengan kulit, film ini menghidupkan kembali identitas dan jiwa budaya Mentawai.