Silent Blues of the Ocean

Senandung Bunyi Samudera

2016 — 26 menit
Potret dampak keputusan pemerintah daerah terhadap satu keluarga nelayan di Makassar.
Silent Blues of the Ocean
Akses film ini
Sekilas tentang film

Di satu titik di kota Makassar, Sulawesi Selatan, sebuah keluarga nelayan berjuang mempertahankan diri dan mencari cara hidup karena akses ke laut yang kian berkurang; dampak program reklamasi sedari tahun 2000. Sejak itu, sekitar 5.000 nelayan dan keluarganya di pesisir terkena dampaknya. Tak terkecuali keluarga, anak, serta cucu dari Saida, seorang nelayan perempuan. Ruang mencari ikan yang berkurang memaksa Saida dan keluarganya mencari pendapatan dari pekerjaan lain. Pemulung sampah plastik, penjaja minuman dingin, dan pengamen menjadi pilihan kerja lainnya. Di antara keterdesakan materi, harga beras yang kian naik, dan pekerjaan, keluarga Saida harus tetap berkompromi dengan banjir yang melanda. Air yang masuk ke rumah membuat perabotan menjadi lembap. Di satu titik di kota Makassar, keluarga nelayan ini berusaha terus hidup pada gubuk kayu di sepetak kecil tanah.

Pemeringkatan UmurSU
Bahasa AsliMakassar
TakarirEnglish

Detail Film

WarnaWarna
SuaraStereo
Format TersediaDigital File
Resolusi GambarFull HD
Rasio Gambar16:9
Negara ProduksiIndonesia
Provinsi ProduksiSulawesi Selatan
Rumah ProduksiRumah Ide Makassar
Tim ProduksiArfan Sabran, Andi F. Azzahra (Produser)Arfan Sabran, Nurtaqdir Anugrah (Penata Kamera)Nick Calpackdjian (Penata Gambar)
  • Sabrillah Kasim (Asisten Penata Kamera)
  • Juang Manyala (Komposer)
  • Tony Ahmed (Manajer Lokasi)
  • Salma (Manajer Lokasi)
  • Varadila (Koordinator Program)
    Edisi Festival
    • FFD 2016 — Kompetisi | Seleksi Resmi
      Foto Film

      Catatan Pengelola

      Gaya DokumenterObservasional
      TemaAlam & Lingkungan, Politik & Kekuasaan, Masyarakat
      TopikBencana, Kebijakan Pemerintah, Ketidaksetaraan Ekonomi, Perikanan, Pekerjaan
      Mata Pelajaran RelevanAntropologi, Sosiologi
      Mata Kuliah RelevanArsitektur, Antropologi, Ekonomi, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Pemerintahan, Politik, Psikologi

      Referensi yang bisa digunakan

      Film dalam set tema yang sama

      • Mahardika Yudha, Syaiful Anwar, Afrian Purnama
        Film rumahan adalah potret jujur dan spontan tentang suatu zaman yang jauh dari kekangan konstruksi sejarah negara.
      • Yuslam Fikri Ansari
        Entah siapa memangsa siapa, ketika kamera berhadapan dengan moncong senjata.(*)
      • David Darmadi
        Dua rutinitas warga yang saling berdampingan pada satu titik ruang yaitu jembatan Gunung Nago di Sumatera Barat.